Sementara orang...

Begini, ada sementara orang sedang sangat bahagia. Bagaimana tidak? Setelah sekian lama, akhirnya tugas akhir kuliah, atau biasa orang-orang menyebut dengan skripsi, selesai.

Segala proses melelahkan; pilah-pilah judul, ngajuin judul, dapet pembimbing, ganti pembimbing, bimbingan, kucing-kucingan dengan pembimbing, ujian komprehensif, ujian munaqosyah, revisi, ngurus syarat-syarat wisuda, semua telah dan sedang dilalui. Selangkah lagi menyandang gelar sarjana.

Meskipun begitu, ada juga yang merasa kurang dengan kondisinya itu. Misalnya, ada sebagian orang dari sementara orang yang bahagia itu, ternyata setelah ujian munaqosyah, merasa berat hati karena masih harus revisi dan mencetak skripsinya beberapa eksemplar, di saat kondisi keuangan menipis.

Padahal, tak jauh dari tempatnya menjilid skripsi, ada sementara orang, dengan mata berkaca, hati bergemuruh menahan geram, sakit hati, penat pikiran, gelisah, dan segala rasa tak enak lainnya, melihat teman-temannya telah dan sedang melalui itu semua, selangkah menuju wisuda.

Bahkan ada sebagian orang dari sementara orang yang tak enak hatinya itu, dengan berat hati memblokir atau bahkan sampai menghapus beberapa kontak di WhatsApp-nya. Menyepi dan menyendiri, untuk sementara keluar dari rutinitas harian, demi merawat hati dan pikirnya.

Sementara orang sebentar lagi wisuda dan bekerja, mungkin. Atau kuliah lagi? Bisa jadi. Atau melamar kekasih? Bagi yang punya. Atau, yah menikmati menjadi orang bebas ~

Sementara yang lain masih tetap berjuang, kata demi kata menyusun skripsi, sambil ngopi-ngopi dan diskusi kecil di sudut-sudut kampus, menikmati kemewahan yang mungkin, setelah lepas status mahasiswanya sudah tak bisa lagi menikmati kondisi semacam itu ~

Sementara orang telah mencapai yang dicita-citakan, sementara yang lain terus berusaha mencapai cita-citanya.
Sementara orang... Sementara orang... Reviewed by Fahmi ASD on 05.43 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.