Menikmati malam Minggu paling asyik adalah nongkrong di kucingan bersama kawan-kawan. Bukannya tidak punya pacar, tapi memang single, hhee
Seperti
malam itu, saya, Aziz dan Aam sudah nongkrong asik di Buds Cafe. Ditemani
alunan musik, tempat nongkrong itu memang menjadi favorit. Selain bersahabat
dengan kantong mahasiswa juga ada falisitas yang menggiurkan, free wifi! Bukan
hanya itu, karena sudah kenal dan akrab dengan penjaganya, Mas Abas, kadang
nongkrong dari pertama warung dibuka sampai warung ditutup, mantabs!
Kucingan,
atau di tempat lain ada istilah angkringan dan warung kopi, bukanlah tempat
menghilangkan rasa lapar dan haus saja. Sering juga kucingan dijadikan tempat
diskusi, rapat organisasi, atau sekadar pokeran dan main jujur-jujuran.
Tak sedikit juga, yang nongkrong di Buds Cafe, cuma pengen menikmati fasilitas
wifi gratisnya. Maklum, mahasiswa.
“WC
minggu ini temane sandal piye?” Aziz mencoba membuka obrolan dengan usulan tema
untuk #WritingChallenge7.
“Hmmm,
piye ya,..” gumam Aam ragu.
“Ya,
gak popo, nuruti senior,” timpal saya tegas, sedikit ngece Aziz.
Akhirnya
disepakati, Sandal menjadi garapan untuk menggali ide kreatif dalam tantangan
menulis bersama.
***
“Asem,
sandalku ilang maning,” tiba-tiba Baihaqi datang dengan nada kesalnya.
Aziz
dan Aam yang sedang asik berselancar di dunia maya dengan gawainya tak
terpengaruh dengan omelan temannya itu. Saya yang sedang mengambil mendoan
mencoba bertanya.
“Ono
opo toh?”
“Sandalku.
Lagi tuku mau sore, wis ilang maning.”
“Ilang
nekndi, bro?” tanya Aam mencoba berempati.
“Nek
PKM,” jawab Baihaqi singkat. “Padahal lagi tak tinggal nek Edu sediluk,”
tambahnya menjelaskan.
“Sing
sabar mas,” saran Aziz yang terkesan meledek. Dia memang begitu, meski bertubuh
mini, tapi punya nyali. Penyuka puisi dan fotografi.
“Paling
dijupuk kae,” celetuk saya. “Eh, ojo suujon, hehe.”
***
Begitu
memang, kondisi di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. Seringkali
sandal hilang tak tau rimbanya. Tidak kenal sandal lama atau baru beli, kalau
ditinggal sembarangan di PKM FITK, kemungkinan hilangnya 90%, hakulyakin!
Itu
baru sandal, ada juga baju, kaos, sepatu dan beberapa kali barang-barang inventaris
kantor juga hilang entah ke mana. Setelah ditelusuri, eh lha kok kaos
dan bajunya dipake aktipis organisasi sebelah, barang-barang
inventarisnya juga ada di kantor sebelah.
Berbeda
dengan sandal, sama sekali tidak diketahui jejaknya. Tidak dipakai aktipis organisasi
sebelah juga gak ada di kantor sebelah. Mungkin sudah suratan takdir,
barang satu ini menjadi yang pertama untuk diikhlaskan. Saya sendiri sudah
beberapa kali kehilangan sandal di PKM, Terakhir, tiga minggu kemarin.
Biarlah
hilang sandal, asal jangan hilang nurani. Lebih baik beli lagi -kalau punya
uang, kalau lagi bokek ya ngutang dulu, hehe, jangan sampai ngambil
sandal orang lain. Karena kau tidak rela sandal hilang, pun dengan orang lain
juga tak rela sandalnya kau ambil.
Atau
kalau tak mau sandal hilang diambil orang, cobalah ide kreatif seperti gambar
di samping. Dijamin tanpa efek samping! []
Sumber gambar:
http://lp47.mywapblog.com/files/sandal-anti-maling-1.jpg
http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/10/15/3457220_20121015065331.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdK4wxtv-1WK2BkWvuZgb9mUni1LLn8PVPYOUBigHTmi8KjupUJvld2C5gJ9-kOBgEWHBlOIu2LyJF7EdF2d1ZMiQ2DMukgsruiQjaB-mzY91gk8s_U4r8AQFvIJnBNykp_5eBlefPhUw8/s1600/sandal.JPG
http://lp47.mywapblog.com/files/sandal-anti-maling-1.jpg
http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/10/15/3457220_20121015065331.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdK4wxtv-1WK2BkWvuZgb9mUni1LLn8PVPYOUBigHTmi8KjupUJvld2C5gJ9-kOBgEWHBlOIu2LyJF7EdF2d1ZMiQ2DMukgsruiQjaB-mzY91gk8s_U4r8AQFvIJnBNykp_5eBlefPhUw8/s1600/sandal.JPG
Tulisan
dibuat sebagai jawaban dari tantangan #WritingChallenge7 bersama Aam, Baihaqi,
Agita dan Aziz.
Biarlah Hilang Sandalmu, Asal Jangan Nuranimu
Reviewed by Fahmi ASD
on
06.48
Rating:
Wahh kereenn kok pak sekjend ini😄
BalasHapushehehe, biasa aja kok
BalasHapushanya sebuah ikhtiar dan latihan menulis :)
Nguweri Bung....
BalasHapusAmpun Mas Sartawan Rifqi Ghoz,, :)
BalasHapus