Yang miskin makin miskin
Sepenggal lirik lagu bang Haji Rhoma Irama, menggambarkan bagaimana kondisi perekonomian masyarakat di Indonesia. Banyak orang kaya di Indonesia, tetapi tak kalah banyak juga masyarakat miskinnya. Beberapa orang kaya Indonesia bahkan mengisi daftar 100 orang kaya di dunia.
Soal ketimpangan ekonomi ini pernah disinggung Pak Prabowo dalam salah satu pidatonya. Calon Presiden nomor urut 02 itu berkisah, ada warga yang sehari cuma makan sekali, atau bahkan dua hari makan sekali. Tetapi, baru saja ada kabar, polisi Kabupaten Pati menangkap seorang pengemis dengan penghasilan 1 juta per bulan. Dan setelah ditelusuri lebih jauh, pengemis itu ternyata memiliki total kekayaan lebih dari 1 miliar. Ya memang begitulah kehidupan.
Rizki seseorang tak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Dengan begitu, kita bisa saling memberi dan membantu, bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari perisrtiwa yang terjadi. Seperti rizki, akhlak pun demikian. Tak akan sama antara satu orang dengan lainnya. Ada yang berakhlak sangat mulia, ada yang sedang saja dan ada yang sangat kurang akhlaknya.
Disebutkan dalam Hadis bahwa, dua hal yang memudahkan seorang hamba masuk surga adalah, taqwa kepada Allah SWT dan akhlak yang mulia.
Di antara makhluk Allah, yang paling sempurna adalah Nabi Muhammad SAW. Karena sudah tertulis dalam al Quran, wainnaka laalaa khuluqin adzim. Untuk itulah, Nabi diutus dengan tujuan menyempurnakan akhlak yang mulia, innamaa buitstu liutammima makaarimal akhlaq.
Salah satu akhlak Nabi yaitu seperti yang dikisahkan oleh KH M Shofi Al Mubarok, dalam khutbahnya pada Jumat (18/1), pernah suatu ketika Nabi mendapat hadiah uang 90000 dirham. Kemudian hadiah tersebut dibagi-bagikan kepada semua sahabat Nabi. Selesai membagikan, tiba-tiba ada sahabat yang datang dan meminta hadiah sebagaimana sahabat lainnya. Karena semua uang sudah dibagikan, dan tidak ingin membuat kecewa sahabat, Nabi meminta sahabat tersebut membeli sesuatu dan Nabi yang akan membayarnya.
Selain akhlak yang dicontohkan oleh Nabi, di antara sahabat, tabiin dan tabiit tabiin juga banyak yang bisa kita jadikan contoh, karena mereka juga meniru apa yang Nabi lakukan. Seperti cerita yang tertulis di dalam Kitab Ihya Ulumuddin. Dikisahkan bahwa Abu Darda setiap malam selalu mendoakan semua sahabatnya dengan menyebutkan namanya satu per satu.
Sudah seyogyanya kita sebagai ummat Nabi Muhammad, senantiasa meningkatkan taqwa dan selalu berusaha memperbaiki akhlak kita. Tak lupa mendoakan teman, sahabat, saudara, guru kita, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal.
Paling tidak, kalau belum bisa mencontoh akhlak Nabi secara sempurna, kita jangan sampai menyusahkan dan merepotkan orang lain. Kalau belum bisa berbagi harta benda, cukuplah tersenyum ketika bertatap muka dengan siapa pun. Karena senyum kita kepada saudara kita adalah sedekah.
Tulisan ini dikembangkan dari Khutbah Jumat yang disampaikan oleh KH M Shofy Al Mubarok di Masjid Al Anshor, Jumat (18/1/2019).
Rizki dan Akhlak
Reviewed by Fahmi ASD
on
21.52
Rating:
Kak Fahmi, bisa minta kontaknya gak?
BalasHapus