Es Teh dan Sebuah Harapan



Gambar: twitter: @Delta_FM

Melatih istiqomah, itu yang selama ini sangat sulit terwujud, terutama dalam hal menulis. Jelas sangat tidak mudah. Sampai pada saat saya melihat postingan kawan pegiat persma dari Jember, Mohammad Sadam Husaen (Demisioner Sekjend PPMI Jember) yang membagikan postingan ‪#WritingChallange kawan-kawan IDEAS (LPM Fakultas Sastra UNEJ). “Ide bagus,” batinku. Segera saya lontarkan ide itu ke kawan ‘satu angkatan, satu jiwa’ saya di Edukasi; Baihaqi, Aam dan Agita. Serentak mereka setuju untuk merealisasikan “proyek besar ini,” melatih istiqomah menulis. Hingga disepakati, tema pertama ‘Teh’.

***

Teh, bahasan yang cukup sulit dan tidak mudah, ada tantangan tersendiri untuk meng-eksplore dalam tulisan. Teh bisa disajikan dalam keadaan dingin (es teh) atau panas. Minuman yang familiar untuk kalangan umat manusia ini tersedia di mana-mana, mulai warung nasi kucing, warung tegal, warung lamongan sampai restoran bintang lima, tentu dengan varian yang berbeda-beda. Dengan kadar ‘inovasi’ yang tidak sama.

Ada teh ‘original’, seduhan daun teh, dengan atau tanpa gula. Disajikan dalam keadaan dingin atau hangat, sama nikmatnya, tidak akan merusak silaturahmi. Ada yang namanya lemon tea, seduhan teh ditambah dengan lemon, biasanya harganya lebih mahal sedikit dibanding teh ‘original’.

Tak kalah juga produk teh instant sekarang. Masa kecil dulu, hanya ada Teh Botol Sosro sebagai produk teh instant. Minuman ini (biasanya) tersedia saat ada kondangan, wong mantu, atau acara besar di desa, teh botol sosro menjadi primadona. Sekarang banyak produsen minuman yang berlomba membuat minuman dengan bahan teh, tentu dengan promosi dan kemasan yang berbeda. Sebut saja teh kotak (sekarang ada teh kotak botol, nahloh?), teh javana, white tea, dan banyak lagi.

Ini hampir sama dengan fenomena air mineral dalam kemasan. Saat kecil, saya hanya mengenal AQUA, sampai akhirnya banyak berhamburan produk air mineral dalam kemasan. Hampir di setiap daerah ada produk semacam ini, sudah seperti home industry. Anehnya, meskipun produk-produk air minum ini punya nama sendiri, banyak masyarakat menyebutnya sebagai AQUA. Tidak beda jauh dengan saudara saya dari Pati yang menyebut sepeda motor dengan Honda, padahal merk-nya Yamaha.

Tapi yang membuat saya sedikit terkejut adalah, ketika coba googling dengan kata kunci ‘es teh’. Yang muncul teratas adalah artikel dengan judul Taukah jikaes teh berbahaya? dan 11 bahaya es teh manis bagi kesehatan. Artikel pertama mengungkap meminum es teh berlebih menambah resiko batu ginjal, sebagaimana hasil penelitian Loyola University Chicago Stritch School of Madicine. Tak berbeda jauh informasi yang didapat dari Times of India, yang menyebut bahwa es teh memiliki konsentrasi tinggi oksalat, merupakan salah satu bahan kimia kunci yang menyebabkan batu ginjal.

Artikel kedua bahkan lebih rinci lagi menjelaskan 11 resiko minum es teh secara berlebih, yaitu menyebabkan obesitas, nutrisi di dalam teh tidak terserap, menyebabkan diabetes, meningkatkan tekanan darah, dapat membuat dehidrasi, menyebabkan kulit kering, menyebabkan penyakit batu ginjal, menyebabkan masuknya radikal bebas, menyebabkan gagal ginjal, menyebabkan kekurangan zat besi, menyebabkan sakit perut dan bisa juga menyebabkan kanker.

Semua resiko itu mungkin saja terjadi jika mengonsumsi es teh berlebih dan tidak hati-hati. Sejatinya teh adalah tanaman yang baik untuk kesehatan, karena di dalam teh mengandung banyak nutrisi dan juga antioksidan yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Yang membuat teh berbahaya adalah, jika disajikan bersama dengan es, nutrisi dalam teh tidak akan terserap oleh tubuh. Penggunaan gula dalam teh juga beresiko diabetes dan obesitas. Mengonsumsi es teh berlebih menyebabkan batu ginjal.

Memang, sesuatu yang berlebih beresiko tidak baik. Air yang berlebih menyebabkan banjir, api yang tak terkendali menyebabkan kebakaran, es-teh yang berlebih menyebabkan tagihan di kucingan, bahkan cinta yang berlebih bukan jaminan hubungan asmara menjadi lebih bahagia. []
Es Teh dan Sebuah Harapan Es Teh dan Sebuah Harapan Reviewed by Fahmi ASD on 01.11 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.