himakom.fisip-untirta.ac.id |
Tetapi semua kebiasaan itu seakan tidak dijadikan ‘pelajaran’
oleh bapak-ibu birokrasi yang terhormat, beliau-beliau malah mengeluarkan
kebijakan baru, yang seperti biasa tidak ada sosialisasi dan informasi yang
jelas kepada mahasiswa.
Kebijakan baru itu, salah satunya mengawali setiap perkuliahan
membaca Al Fatihah. Tidak seperti biasa, yang cukup dengan membaca basmalah, mungkin
dengan begitu (membaca Al Fatihah) akan lebih lengkap, lebih banyak pahala,
lebih afdhol, mungkin. Ada lagi kebijakan baru, bahwa setiap dosen saat
mengawali perkuliahan semester genap ini diberi “tugas” untuk ikut menyampaikan
dan menjelaskan tentang visi-misi baru UIN Walisongo dan FITK, sekali lagi ini
tidak seperti biasanya.
Padahal sejatinya, ketika dosen mengawali perkuliahan
cukuplah dengan meyakinkan mahasiswanya bahwa, mata kuliah yang akan dipelajari
dan menjadi bahan diskusi satu semester kedepan itu adalah mata kuliah penting
dan menarik untuk dikaji. Mata kuliah yang membuat mereka (mahasiswa) rela hadir
di setiap perkuliahan tanpa memikirkan presensi, cukup dengan mendapatkan
tambahan ilmu dari diskusi di dalam kelas. Mata kuliah yang akan menjadikan
mereka orang paling ikhlas kuliah dan gelo kalau sekali saja tidak
hadir.
Tetapi agaknya kita tidak akan menemui fenomena seperti itu.
Seperti biasa, tidak akan.
(Tidak) Seperti Biasanya
Reviewed by Fahmi ASD
on
03.15
Rating:
Tidak ada komentar: